BI Lampung Gandeng BPS Provinsi Lampung Gelar BBM Lampung

Lampung Education , Bandar Lampung - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lampung menggelar kegiatan media briefing bertajuk Bank Indonesia Bersama Media (BBM) yang ditujukan untuk meningkatkan diseminasi informasi terkait inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan isu ekonomi kepada masyarakat. Kamis, (09/02/2023).

Pada acara yang tersebut KPw BI Lampung menghadirkan narasumber yakni Kepala BPS Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani.

Dalam paparannya Endang menjelaskan, tentang capaian-capaian di Provinsi Lampung pada tahun 2022, beberapa cara perhitungan indikator makro, dan inflasi yang terjadi di Provinsi Lampung. 

“Dengan adanya kegiatan bersama awak media seperti ini, saya berharap nantinya dapat memudahkan rekan-rekan dalam mengetahui indikator penilaian yang dilakukan oleh BPS,” ujarnya.

Menurut Endang, pertemuan antara Awak Media, BI Lampung dan BPS dalam sebuah forum perlu dibuat secara rutin setiap triwulan guna memberikan kemudahan awak media dalam menyampaikan informasi.

"Semoga dengan adanya pertemuan kita ini, nantinya teman-teman bisa makin paham dalam menyampaikan data-data perekonomian BPS ke dalam rilisan," ungkapnya.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono mengatakan, tujuan dari menghadirkan narasumber yang berasal dari BPS agar memudahkan sharing antara awak media dan BPS terkait perekonomian.

“Di acara perdana BBM kali ini kami hadirkan narasumber dari BPS. Semoga bisa membantu teman wartawan dalam menulis berita berita tentang ekonomi khususnya BPS. Ke depannya kami akan hadirkan narasumber lainnya seperti Bappeda dan lainnya sesuai kesepakatan bersama,” katanya.

Budiyono menjelaskan, selaim menghadirkan narasumber dari BPS, kedepannya BI Lampung akan menghadirkan narasumber lain untuk membahas topik khusus. 

"Contohnya seperti pembahasan tentang Inflasi, karena inflasi itu terjadi akibat adanya interaksi yang jual dan yang beli, pada musim tertentu seperti lebaran, pembeli lebih banyak, ada sebagian masyarakat kita yang tadinya belanja daging kadang-kadang mau semuanya beli daging.

Tetapi kalau memang nantinya stok nya bisa banyak juga mengimbangi permintaan, inflasi bisa stabil," pungkasnya.

(LE 1)

Subscribe to receive free email updates: